Norman Door dan pengaruhnya dalam desain interaksi

Kalau Pintu ke Mana Saja bisa membawa kita, sesuai namanya, ke mana saja, Norman Door (Pintu Norman) justru membawa kita ke level frustrasi.

Pintu kemana saja
Sumber gambar

Fenomena Norman Door ditemukan oleh Don Norman, seorang tokoh UX yang sering dijadikan kiblat oleh para praktisi. Fenomena Pintu Norman menggambarkan bagaimana sebuah interaksi yang harusnya mudah, membuka pintu, justru bisa menjadi masalah karena:

  • ketiadaan atau ketidakjelasan informasi cara membuka sebuah pintu, atau
  • ketidaksesuaian dengan harapan seseorang dalam membuka pintu.

Contoh pertama:

Contoh Norman Door #1: Pintu dengan berbagai indikator yang berlawanan

Pintu ini memberikan dua informasi. Pertama adalah signage bertuliskan Push yang artinya Dorong. Namun, ada informasi visual lain yang kontradiktif, yaitu handle yang mengisyaratkan untuk menariknya.

Contoh kedua:

Contoh Norman Door #2: Pintu dengan berbagai indikator yang berlawanan

Contoh ini malah lebih ekstrim lagi. Tulisan Automatic Door membuat kita berpikir kalau pintu ini akan otomatis terbuka secara bergeser. Namun ia juga memiliki handle berwarna merah untuk menariknya untuk membukanya. Ada pula dua tulisan Pull di pintu tersebut.


Contoh Norman Door lainnya:

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fenomena ini, Vox sudah membuat video yang cukup menjelaskan.

Ada juga penjelasan versi lawak.

Sebagai desainer, fenomena ini memberikan insight yang sangat menarik, bagaimana visual yang disajikan oleh desainer belum tentu bisa dipahami dengan mudah oleh user; juga mengenai harapan user saat melakukan interaksi tertentu.

Selain Norman Door, kita juga perlu memahami user lebih dalam melalui metode design thinking.

10 people recommended this post

Related posts