Kenapa <table> dihindari dalam situs web?
Desainer menghindari <table>
karena menghindari ngoding.
Oke sekarang serius.
Tentu saja dihindari, sekarang bukan tahun 1997 lagi.
Dulu <table>
ramai dipakai karena itu satu-satunya cara untuk mengatur tampilan/tata letak sebuah laman web. Ini situs web saya tahun 1999–2000, https://rifat.id/inter, masih memakai tabel.
Kemudian CSS berkembang, mengatur tata letak mulai menggunakan float: left or right
. HTML ikutan berkembang sehingga sekarang ada yang namanya semantik: memberikan makna pada struktur dokumen untuk meningkatkan aksesibilitas. CSS juga makin ikutan berkembang dengan membawa flex
.
Secara garis besar, saat yang tepat untuk memakai <table>
adalah:
- 20 tahun yang lalu.
- Atau untuk menyajikan data tabular.
- Atau untuk newsletter (Si*lan kau Outlook!).
Di luar kebutuhan di atas, <table>
makin dihindari karena:
- Tugas HTML adalah untuk mengatur struktur dokumen, dan tugas CSS adalah mengatur tampilannya.
<table>
kalau digunakan untuk mengatur tampilan justru malah merusak struktur dokumen, selain itu juga membuat lamannya tidak aksesibel karena tidak memiliki makna yang sesuai.<table>
juga sulit di-maintain dan sulit dibuat responsif.- Secara semantik, peran
<table>
adalah untuk menyajikan data tabular.
Beberapa bacaan lebih lanjut:
- Semantics provide meaning
- Why is it considered bad practice to use tables markup a website?
- http://phrogz.net/css/HowToDevel…
- H51: Using table markup to present tabular information
Catatan: Ini adalah salinan jawaban saya di Quora. Saya akan menulis ulang jawaban yang saya suka di Quora ke dalam blog saya.
10 people recommended this post