Tips mencari kerja (khususnya di masa pandemi)

Mencari kerja bukanlah aktivitas yang menyenangkan khususnya di masa pandemi ini. Saya resmi dikabarkan kehilangan pekerjaan pada akhir Juni 2020 karena pandemi. Semua tips mencari kerja ini saya jalankan sendiri dan berhasil memberikan saya 2 tawaran pekerjaan.

Rekam semua aktivitas pencarian kerja.

Saya pernah ditolak secara tidak menyenangkan.

If you would like to reapply for this position, we welcome you to do so after 12 months. 

A recruiter

Saya sudah melamar beberapa kali di perusahaan tersebut dan respon terakhir ini sangat menyentil saya: coba lagi tahun depan. Sejak itu saya selalu mencatat aktivitas saya. Saat ini saya menggunakan Notion karena fiturnya yang cukup membantu ditambah sekarang Notion menggratiskan penggunaan software-nya untuk individu.

Aktivitas mencari kerja saya di tahun lalu
Aktivitas saya tahun lalu

Notion memudahkan saya mencatat aktivitas saya karena block yang mereka sediakan cukup lengkap. Secara garis besar, yang saya catat adalah sebagai berikut:

Isian aktivitas di Notion
Isian aktivitas di Notion
  1. Title: Ini saya isi dengan nama perusahaan atau nama headhunter.
  2. Position: Posisi yang saya lamar.
  3. URL: Alamat lowongan, gunanya agar saya bisa mengingat kembali deskripsi pekerjaannya suatu saat saya butuh, misalnya untuk persiapan wawancara.
  4. Type: Ini adalah jenis pekerjaannya, apakah Remote, On-site, Full-time, Part-time, dsb.
  5. Location: Kalau pekerjaannya tidak Remote, maka saya masukkan alamatnya di sini.
  6. Phase: Tahapan yang sudah saya lalui terkait lowongan tersebut yaitu Applied (baik melamar sendiri maupun dihubungi rekruter/headhunter), Interview, Test, Failed, Consider it Failed, Offered, Accepted.
  7. Applied, Interview, Test, Failed: Tanggal-tanggal saya melakukan tahapan tersebut.
  8. Process Time: Durasi dari sejak saya melamar hingga mendapat jawaban (Failed, Consider it Failed, Accepted).
  9. Days passed: Sudah berapa lama waktu berlalu sejak saya melamar.

Saya memasukkan Consider it Failed agar cepat move on dari lowongan tersebut. Saat saya menjadi hiring manager di Gojek, saya memproses kandidat dalam waktu 2 minggu saja. Sudah lewat dari 2 minggu biasanya saya tidak akan menengok CV-nya lagi. Di Style Theory malah lebih cepat lagi. Ketika rekruter sudah memberikan saya nama kandidat, saya harus mengatakan iya (dipanggil wawancara), atau tolak kepada si rekruter dalam waktu 1 minggu.

Saya sendiri memasukkan batasan waktu 30 hari untuk semua lamaran kerja saya, yang artinya jika sudah melewati 30 hari dan tidak ada kabar apa-apa (baik dipanggil wawancara dsb) maka saya harus menganggapnya gagal.

Dari rekaman ini saya juga bisa melihat peluang saya. Tahun lalu saya melamar/dilamar di 149 posisi berbeda dan hasilnya adalah sebagai berikut:

  1. Ditolak (Failed/Consider it Failed): 146 perusahaan, baik yang memberikan kabar maupun tidak.
  2. Dipanggil wawancara/tes (Interviewed/Tested): 20 perusahaan.
  3. Diberikan offering: 3 perusahaan.
  4. Diterima: 1 perusahaan.

Dari 149 lamaran hanya berhasil mendapat 3 offering, alias peluang saya tahun lalu hanya 2 persen saja.

Nah, dengan membuat rekaman ini, saya juga bisa fokus mengikuti proses di lowongan yang masih berprospek atau justru mencari lagi di tempat lain.

Buat contekan.

Saat mengisi formulir lamaran kerja, terkadang saya diharuskan menjawab hal-hal mendasar yang berguna bagi perusahaan melakukan screening dini. Untuk bidang saya biasanya pertanyaannya sebagai berikut:

  • Tell me your notable projects throughout your career and what were your roles and achievements for each projects.
  • Do you have experience in building a modern SaaS application?
  • What do you believe are your top 3 skills from your previous work experience that will help you the most in this new position?
  • What professional achievement are you most proud of?
  • What mistake have you made recently and what have you learned from it?

Saya menyiapkan daftar FAQ saya sendiri jadi saya tinggal menyalin-tempelnya saja di formulir ketimbang harus selalu menjawab dari nol.

Selain itu, kadang pula lamaran harus dikirimkan melalui surel. Saya juga sudah menyiapkan draf lamaran kerja yang tinggal saya isi saja nama perusahaan maupun posisinya.

Rajin mengunjungi situs lowongan kerja.

Ada banyak sekali situs lowongan kerja dan tiap perusahaan memiliki preferensinya masing-masing. Ada yang hanya mengumumkannya di situs pribadi, ada yang memakai satu situs lowongan kerja, ada yang memakai banyak situs lowongan kerja, bahkan ada juga yang memakai jasa headhunter.

Saya sendiri rajin berkunjung ke situs-situs ini:

  1. LinkedIn
  2. Kalibrr
  3. Dynamite Jobs
  4. No Desk
  5. Robert Walters
  6. Michael Page
  7. Hired
  8. Meerkad
  9. Remotive
  10. Glints

Pintar memakai LinkedIn.

Buat apa punya profil LinkedIn kalau tidak ada yang bisa menemukan profilnya? Salah satu cara agar profil LinkedIn mudah dicari adalah dengan memperluas koneksi. Saya pernah membahasnya di sini.

Cari mentor.

Saya baru menemukan dua situs yang menyediakan daftar mentor terkait bidang saya, yaitu adplist.org dan designed.org. Dari beberapa cerita yang dibagikan ada banyak manfaat dari kegiatan mentoring ini, mulai dari memperbaiki portfolio, tips dan trik wawancara, hingga berhasil mendapatkan pekerjaan.

Saat ini saya juga memberikan layanan mentoring di bidang desain, ada yang gratis dan ada yang berbayar. Kunjungi laman Sharing untuk informasi lebih lanjut.

Networking

Dari 3 offering yang saya dapat tahun lalu, 3-3nya berasal dari referensi. Memperluas jaringan/networking bisa dilakukan dari mana saja. Di Twitter kita bisa menemukan banyak pengguna dengan bidang pekerjaan hingga minat yang sama. Ada juga berbagai grup di Telegram terkait desain dan teman-temannya.


Semoga tips mencari kerja ini bisa membantumu mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan. Jangan lupa untuk mengikuti akun Instagram saya untuk mendapatkan berbagai informasi terkait desain maupun koleksi meme yang saya miliki.

40 people recommended this post

Related posts